Internasional

Gencatan Senjata di Gaza, PBB Tingkatkan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Sab, 25 November 2023 | 19:00 WIB

Gencatan Senjata di Gaza, PBB Tingkatkan Pengiriman Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Palestina

Pengiriman bantuan PBB untuk warga Palestina meningkat seiring gencatan senjata. (Foto: PBB)

Jakarta, NU Online

Selama gencatan senjata sementara yang berlangsung selama empat hari di Gaza, Palestina, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan secara signifikan ke dalam dan di seluruh wilayah Gaza yang terdampak konflik. Dalam upaya ini, 200 truk bantuan kemanusiaan berangkat dari Nitsana menuju penyeberangan Rafah.
 

“Dua ratus truk diberangkatkan dari Nitsana menuju penyeberangan Rafah,” demikian pernyataan PBB dikutip dari laman resmi, Sabtu (25/11/2023).
 

Sementara itu, sebanyak 137 truk barang berhasil diturunkan di titik penerimaan UNRWA di Gaza. Hal ini menjadikan pengiriman bantuan kemanusiaan terbesar yang dilakukan sejak 7 Oktober lalu. Bantuan yang diantarkan mencakup 129.000 liter bahan bakar serta empat truk gas yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Gaza.

 
“Seratus tiga puluh tujuh barang diturunkan di titik penerimaan UNRWA di Gaza, menjadikannya konvoi kemanusiaan terbesar yang diterima sejak 7 Oktober,” tulisnya.

 
Operasi kemanusiaan ini tidak hanya terbatas pada pengiriman barang. PBB juga melakukan operasi medis skala besar dengan evakuasi 21 pasien kritis dari utara Gaza. Tindakan ini memberikan harapan baru bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis mendesak. "Dua puluh satu pasien kritis dievakuasi dalam operasi medis skala besar dari utara Gaza,” katanya.

 
Lebih dari itu, ratusan ribu orang di Gaza dibantu melalui distribusi makanan, air bersih, pasokan medis, dan barang kemanusiaan penting lainnya.

PBB juga secara tegas menyambut pembebasan puluhan sandera yang sebelumnya ditahan sejak 7 Oktober di Gaza, sambil menyerukan agar semua sandera segera dibebaskan tanpa syarat.

PBB berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal demi mendukung kehidupan dan kesejahteraan warga Gaza yang terdampak. Tim kemanusiaan dari PBB dan mitranya menyatakan tekad untuk terus meningkatkan operasi kemanusiaan dalam beberapa hari mendatang guna memenuhi kebutuhan masyarakat di seluruh wilayah Gaza yang terdampak konflik.
 

Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina dengan imbalan pembebasan sandera. Kesepakatan gencatan senjata hasil perundingan yang dimediasi oleh Qatar itu bakal berlangsung selama 4 hari, pada Rabu (22/11/2023).

 
Pada gencatan senjata yang disepakati, 50 sandera akan dibebaskan secara bertahap, dengan imbalan pembebasan apa yang dikatakan Hamas akan menjadi 150 tahanan Palestina. Kedua belah pihak akan melepaskan wanita dan anak-anak terlebih dahulu.

 
Israel mengatakan gencatan senjata akan diperpanjang satu hari ekstra untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan oleh Hamas. Perjanjian gencatan senjata sementara itu merupakan jeda pertama bagi warga Palestina yang telah dibombardir oleh Israel dengan lebih dari 15 ribu orang terbunuh, menurut keterangan otoritas Palestina.

 
Sebanyak 39 perempuan dan anak-anak yang ditahan di penjara Israel telah dibebaskan pada Jumat (24/11/2023) malam. Hamas juga telah membebaskan 24 tawanan dari sekitar 240 orang yang disandera. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata sementara selama empat hari di Gaza.