Internasional

Gencatan Senjata Gaza Diperpanjang, 150 Warga Palestina Telah Dibebaskan

Rab, 29 November 2023 | 10:00 WIB

Gencatan Senjata Gaza Diperpanjang, 150 Warga Palestina Telah Dibebaskan

Ilustrasi bendera Palestina.

Jakarta, NU Online
 
Israel dan Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari lagi pada Senin (27/11/2023).
 

Dilansir dari AP News, kesepakatan gencatan senjata tambahan dua hari yang diumumkan oleh Qatar itu meningkatkan harapan untuk perpanjangan gencatan senjata lebih lanjut yang juga memungkinkan lebih banyak bantuan masuk ke Gaza.

 
Kondisi di sana saat ini masih memprihatinkan bagi 2,3 juta warga Palestina yang terpukul oleh pemboman Israel selama berminggu-minggu dan serangan darat yang telah memaksa tiga perempat penduduk Gaza meninggalkan rumah mereka.

 
Pembebasan sandera pada Senin (27/11/2023) kemarin menambah jumlah warga Israel yang dibebaskan menjadi 51 orang, bersama dengan 19 sandera berkewarganegaraan lain. Sejauh ini, 150 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel.

 
Namun, Al Jazeera melaporkan bahwa lebih banyak warga Palestina yang ditahan daripada dibebaskan selama gencatan senjata. Masyarakat Tahanan Palestina mengatakan pasukan Israel telah menahan 168 warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki sejak dimulainya gencatan senjata pada Jumat.
 

Israel mengatakan akan memperpanjang gencatan senjata satu hari untuk setiap 10 sandera tambahan yang dibebaskan. Setelah pengumuman Qatar sebagai mediator utama dalam konflik tersebut bersama dengan Amerika Serikat dan Mesir, Hamas mengonfirmasi bahwa mereka telah menyetujui perpanjangan waktu dua hari dengan syarat yang sama.
 

Meski begitu, Israel mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk menghancurkan militer Hamas dan mengakhiri kekuasaannya selama 16 tahun di Gaza. Hal ini memungkinkan meluasnya serangan darat dari Gaza utara ke selatan.
 

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan otoritas Qatar berniat untuk memperluas gencatan senjata antara Hamas dan Israel berdasarkan kemampuan kelompok tersebut untuk terus melepaskan 10 tawanan setiap hari.

 
“Prioritas saat ini adalah pembebasan perempuan dan anak-anak sipil,” tuturnya.
 

Menurut Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), sampai dengan Senin (27/11/2023), jumlah total korban jiwa Palestina mencapai 15.093 orang. Rinciannya, korban jiwa di Jalur Gaza 14.854 orang dan di Tepi Barat 239 orang.

 
Jumlah total korban jiwa Palestina dalam perang ini sudah 11 kali lipat lebih banyak dari korban jiwa Israel. Menurut data yang dihimpun United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), jumlah total korban jiwa Israel sekitar 1.275 orang.