Kesehatan

Meluruskan Mitos Air Ketuban Keruh karena Konsumsi Cumi-Cumi

Kam, 12 Januari 2023 | 07:00 WIB

Meluruskan Mitos Air Ketuban Keruh karena Konsumsi Cumi-Cumi

Ilustrasi (Freepik)

Sumenep, NU Online

Selain mitos atau anggapan bahwa perempuan yang sedang hamil mengkonsumsi cumi-cumi menyebabkan anaknya akan memiliki kulit berwarna hitam, juga ada anggapan akan membuat keruh air ketuban.


Secara ilmiah, kata anggota pengurus Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur dr H Slamet Riadi, jika dikorelasikan hal itu tidak ada kaitannya secara medis.


Guna meluruskan mitos, ia menjelaskan bahwa air ketuban keruh merupakan salah satu tanda adanya masalah pada kehamilan. Disebutkan, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan air ketuban menjadi keruh, di antaranya adalah:

1. Chorioamnionitis
Chorioamnionitis adalah infeksi bakteri pada kantung dan air ketuban yang terjadi sebelum atau selama persalinan. Bakteri ini biasanya berasal dari vagina atau saluran kemih ibu. Kondisi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur atau sepsis pada ibu dan bayi.


Selain menjadi penyebab air ketuban keruh dengan warna kehijauan atau kekuningan, lanjutnya, infeksi ini mengakibatkan demam pada ibu hamil, rahim menjadi lunak, dan air ketuban berbau busuk.


"Chorioamnionitis perlu diobati dengan pemberian antibiotik. Apabila infeksi ketuban ini menyebabkan gawat janin atau kondisi ibu memburuk, maka persalinan mungkin akan perlu dilakukan secepatnya," imbaunya saat perbincangan dengan NU Online, Rabu (11/1/2023).


2. Mekonium
Mekonium merupakan kotoran yang dikeluarkan janin setelah sistem pencernaannya berkembang sempurna. Air ketuban yang bercampur mekonium dapat berubah warna menjadi kemerahan, kehijauan, atau kecokelatan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan, seperti kehamilan melebihi waktu atau bayi mengalami stres di dalam rahim.


Pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep ini menegaskan, mekonium yang bercampur dengan air ketuban berisiko terhirup oleh bayi. Jika hal ini terjadi, mekonium dapat menghambat saluran pernapasan bayi dan mengurangi kadar oksigen di dalam tubuhnya.


"Dalam kasus tertentu, kondisi ini bisa menyebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan setelah lahir atau beberapa jam setelahnya," papar pria asal Gapura ini.


3. Anemia hemolitik pada bayi
Air ketuban keruh dan kuning menunjukkan adanya bilirubin pada cairan ketuban. Bilirubin yang berlebihan pada air ketuban ini bisa jadi disebabkan oleh anemia hemolitik pada bayi.


Selain beberapa kondisi di atas, imbuhnya, adanya darah ibu atau janin di dalam air ketuban juga bisa menyebabkan air ketuban keruh dan berwarna kemerahan.


"Sementara itu, air ketuban yang berwarna gelap bisa menandakan janin meninggal dalam kandungan," terangnya.


Kontributor: Firdausi
Editor: Kendi Setiawan