Nasional

Nahdlatut Turats Pamerkan Warisan Ulama Nusantara, Ada Jubah dan Pedang Syekh Nawawi 

Sel, 8 Februari 2022 | 13:30 WIB

Nahdlatut Turats Pamerkan Warisan Ulama Nusantara, Ada Jubah dan Pedang Syekh Nawawi 

Jubah dan Pedang Syekh Nawawi. (Foto: NU Online/Muhammad Abror).

Jakarta, NU Online 
Forum Nahdlatut Turats menyelenggarakan acara ‘Pekan Memorial Syekh Nawawi’. Salah satu program yang dihelat adalah ‘Pameran Sejarah Peradaban dan Turats Ulama Nusantara serta Kitab-Kitab Ulama Indonesia Sepanjang Masa’. Tampak di lokasi pameran ada sejumlah peninggalan ulama Nusantara, termasuk pedang dan jubah Syekh Nawawi Banten.

 

Acara yang bertajuk 'Kebangkitan Turats Nusantara dari Indonesia untuk Peradaban Dunia' itu diselenggarakan di The Sultan Hotel dan Residence, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin-Selasa (7-8/2/2022).

 

“(Acara) ini akan menjadi momentum yang mudah-mudahan meningkatkan kesadaran semua tentang peran-peran penting yang telah dilakukan oleh para ulama Nusantara dan kekayaan warisan yang luar biasa yang sekarang menjadi tanggung jawab untuk mengembangkannya lebih jauh ke depan,” kata Ketua Umum PBNU KH Cholil Yahya Staquf saat membuka acara.

 

Terlihat di area pameran sejumlah warisan ulama dari mulai biografi ulama Nusantara, silsilah nasab Syekh Nawawi Banten, dan sebagainya.

 

Biografi sejumlah ulama Nusantara yang terlihat seperti Syekh Ahmad Rifa’i Kalisalak, Syekh Muhammad Zain Aceh, Syekh Faqih Jalaluddin, Syekh Ahmad Mutamakkin Kajen, Syekh Burhanuddin Ulakan Minangkabau, Syekh Yusuf al-Makassari, Syekh Abdullah Haqq bin Abdul Hannan, Syekh Bisri Mustofa Rembang, Syekh Ihsan Jampes, dan Syekh Ahmad Marzuki bin Mirsod.

 

Sejumlah naskah ulama Nusantara juga tampak di sana, seperti Taqriarat ‘ala Matan al-Ajurumiah karya Syaikhona Kholil Bangkalan setebal 122 halaman, Mihrah (Mi’raj dan Sirah Nabawiyah) karya Kiai Karang Anyar Kramat Bindarah Pasongsonson Paroppo setebal 154 halaman, Al-Faydhul Ilah karya Haji Abdul Wahid Qadaruddin (murid Syakh Khotib Sambas).

 

Berikutnya, Al-Mawaidz karya KH Hasyim Asy’ari setebal 4 halaman, Alfiah Ibnu Malik karya Syaikhona Kholil Bangkalan, Tanwirul Hija (nadzam Safinatun Naja) karya Kiai Ahmad Shiddiq al-Lasemi setebal 23 halaman, As-Shilah fi Bayain Nikah karya Syaikhona Kholil Bangkalan setebal 58 halaman, dan lain sebagainya.

 

Pameran tersebut lebih didominasi naskah-naskah terkait Syekh Nawawi Banten, seperti naskah tua tulis tangan dari kitab Nurudzdzalam, naskah tulis tangan dari kitab Al-Hulyatush Shahabiyyah, catatan keterangan yang menginfokan waktu kewafatan Sykeh Nawawi secara detail, tulisan tangan Syekh Muhammad Sa’ad Mungka (mursyid besar tarekat Khalidiah Naqsabandiah yang juga murid Syekh Nawawi.

 

Selain itu, halaman kartu informasi pada katalog yang berisi lintasan maklumat mengenai manuskrip kitab Risalah fi Mabadil ‘Ulum, naskah tipograf (cetak baris) dari kitab Tafsir Munir, titimangsa dicetaknya kitab Kasyifatus Saja, naskah tua tulis tangan kitab Al-‘Iqduts Tsamin, halaman awal kitab Madarijus Su’ud, catatan C. Snouck Hurgronje di Makkah bertanggal 14 Januari 1885, dan lain sebagainya.

  

Termasuk dalam pemeran itu adalah jubah dan pedang Syekh Nawawi Banten. Tampak jubah tersebut bermotif lurik garis-garis berwarna kuning kecokelatan dan putih. Sementara pedang dibungkus kain berwarna hjau tua dengan bagian ujung dibalut kain merah dan gagangnya berwarna emas.

 

Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Aiz Luthfi